warna-warni kehidupan mudika

Satu Perjalanan Seribu Tanggapan

Posted on: Agustus 15, 2010

Keledai Kecil

Beban Itu Sendiri Ternyata Perasaan Yang Berlebihan

Di daerah gurun hidup sebuah keluarga yang terdiri dari Bapak dan Anak yang memiliki seekor keledai kecil. Kehidupan keluarga ini sangat sederhana, harta yang mereka miliki hanya seekor keledai. Keadaan semakin memburuk ketika daerah tersebut terjadi bencana kelaparan hebat. Makanan dan minuman semakin sulit untuk diperoleh, sehingga banyak warga sekitar pergi meninggalkan daerah ini untuk mencari kehidupan didaerah lain.

Bencana kelaparan juga sangat dirasakan keluarga ini, maka Bapa dan Anak berencana untuk pergi ke daerah pesisir yang terkenal sebagai daerah lumbung makanan. Selain kaya dengan makanan laut, pesisir merupakan daerah yang subur untuk bercocok tanam.

Setelah siap mengemas bekal perjalanan, Ayah dan Anak meninggalkan gurun dengan meunggangi keledai kecil yang mereka miliki. Ketika hampir melewati perbatasan, para warga sekitar merasa heran dan melontarkan pendapat diantara mereka dengan nada berbisik-bisik “Lihat Ayah dan Anak yang menunggangi keledai kecil itu, bagaimana mungkin keledai itu akan bertahan dengan ditunggangi beban Ayah, Anak, dan bekal mereka. Kasihan keledai kecil itu, mungkin Ia akan mati dalam perjalanan sebelum sampai ketujuan…” setelah mendengar tanggapan warga sekitar perbatasan, Ayah turun dari atas keledai untuk berjalan kaki. Anak dan bekal mereka tetap diatas keledai.

Di daerah berikutnya para warga sekitar tempat jalur perjalanan mereka lewati juga banyak yang berbisik-bisik kecil “Kasihan Ayahnya yang sudah tua berjalan, sedangkan anaknya duduk diatas tunggangan keledai. Pastilah itu Anak yang tidak memiliki kasih sayang kepada Bapanya”. Menanggapi pendapat warga sekitar sang Anak pun meminta Ayahnya naik keatas keledai. Anak pun turun dari keledai dan berjalan kaki.

Pada jalur perbatasan antara daerah berikutnya, Para warga sekitar berkomentar diantara mereka melihat sang Ayah duduk diatas keledai sementara anaknya yang masih kecil berjalan kaki. “Kasihan Anaknya yang masih kecil berjalan, sedangkan Bapanya duduk di atas tunggangan keledai. Pastilah itu Bapak yang tidak memiliki kasih sayang kepada Anaknya”. Mendengar komentar tersebut akhirnya sang Bapa meminta Anaknya naik ke atas keledai. Setelah memperimbangkan sang Anak pun menolak, dan akhirnya mereka mengambil kesepakatan untuk berjalan bersama, hanya bekal mereka yang menunggang keledai.

Dengan senyum yang lebar Ayah dan Anak berharap tiada masyarakat yang mengomentari lagi tentang perjalanan mereka.

Namun ketika hendak sampai ditujuan, warga sekitar perbatasan daerah pesisir menertawai mereka dan berbisik kecil diantara warga, “Wkwkwk… lihat Ayah dan Anak itu, mereka terlihat bodoh. Mereka punya keledai untuk ditunggangi tapi mereka tidak menaikinya dan memilih berjalan kaki”.

Tinggalkan komentar

Kalender

Agustus 2010
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Halaman

Kategori

Arsip

Blog Stats

  • 245 hits

Facebook